ceritabersama

Powered By Blogger

Kamis, 05 November 2009

puisi perjuangan

Pembawa Kebanaran

Judul: Pembawa Kebanaran
Oleh: Dera Ganiez
Ku bUka leMbaran maSA laLu
D maNa banYak tERsimpAN kENangAN,pERjuaNGan,dAN kepAHitan
TeRfikir d beNak Ku
BetAPa pediHnYA dUNia iNi
MenYiksa,mEmbUnuh,mEmfitNah oRaNG yaNg taK bErsaLah
HaRI deMI haRi beRlaLu
TaHUn deMi tAHun mEnEPi
LaHIrlaH …
SeoRang pEMbawA kEBenARan
PeNEgaK ISlam
PEMbeRi caHayA kaLbu
MenERangi duNIa yaNG gELap aKan keMaksiaTAn,dAn keMusyIraKan
SeoRang pemBawa KEbeNAran
Yang taK leLah aKAn pePeranGAn,pERmusUHan,dAN kEBenciAN….
SeORang pEMbawa kEBenaRAn
YaNG mEmbaWA kITa mENuju tEMpaT [...]


INDONESIA-ku MERDEKA

INDONESIA-ku ..
Berabad-abad kau di jajah,
Berabad-abad kau ditindas,
Berabad-abad kau diremehkan ..
Tapi, INDONESIA-ku tetap lah maju !
INDONESIA-ku,
Tak pernah mengenal kata letih ,
Selalu maju dengan penuh kesuksesan
Tak ada lagi yang menindas Indonesiaku .
Semuanya,
Telah berujung dengan perdamaian
Tak ada lagi permusuhan antar bangsa dan negara
Tak ada lagi kata penindasan ,
Bangsaku ,kini telah maju
Tak ada kemiskinan, tak ada kelaparan ,
Tak ada [...]


Jeritan Anak Jalanan

Di kolong-kolong jembatan aku..
Bersenandung mengharap belas kasihmu..
Pandanganku yang kian hampa..
Sesuap nasi pun tak kunjung tiba..
Melihat mu aku tak peduli..
Bukan wakil rakyat tikus berdasi..
Aku memang mlarat..
Bukan seperti tikus keparat..
Yang doyan uang rakyat..
Haus harta bak lintah darat..
Masih terdengar jeritan dan tangisan..
Dari anak kolong jembatan..
Kau butakan matamu..
Kau tulikan telingamu..
Takut kehilangan harta itu sifatmu..
Takut kehilangan kehormatan pun sifatmu..
Kau lebih [...]


Jalan Masih Panjang

Jalan itu masih panjang, sayang
masik banyak pula penghalang di sana
Hentikan rengekanmu
Pacu semangatmu….
Karena kita masih harus terus berjuang
Untuk sampai ditujuan perhentian
atau….
Kita tak lagi mampu berjalan
atau….
Diantara kita terpaksa berjalan sendiri
Setelah menidurkan yang satu…. karena terpaksa
Jalan itu masih panjang sayang….
Hentikan rengekanmu
Pacu semangatmu….
Yuvusulikov, Jakarta, April 2001


PRAJURIT JAGA MALAM

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu……
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !
(1948)
Siasat,
Th III, No. 96
1949


Tidak ada komentar:

Posting Komentar